Selasa, 14 April 2015
ANGKRINGAN
sore tadi ketika dijalan saya ketemu teman lama dijalan dia langsung ngajak ngobrol tentang kehidupanya dan keluarganya yang serba nggak jelas sekarang ini, lalu daripada dijalan mendingan saya ajak ngopi di angkringan kang mugi ,walaupun posisi dompet saya juga paceklik,
saya pesen kopi hitam +jahe sedikit garam, temen saya pesen susu jahe + sedikit kopi pesen makan pula Tadi sore menjelang maghrib saya ketemu teman lama dijalan yang ceritakan hidupnya dan mie goreng lagi
Tetapi tidk apalah yang mau bayar ngalah..bukankah sahabat nabi juga pernah punya cerita bahwa mendahulukan atau menyenangkan teman/sahabat itu perintah dalam muslim..
Yah begitulah sahabat saya mentang2 kondisi lagi pailit eknomi seret gini , sudah syukur saya ajak ke warung.
Tapi bukan itu yang akan saya bahas, ada secuil obrolan di Angkringan yang menarik mengenai kondisi sekarang ini
Saya maklum jika sekumplan pria dewasa ngobrol apalagi di warung pasti mereka tak lepas dengan masalah keluarga dan carut marutnya ekonomi sekarang ini,
Ada yang menyalahkan presidenya , ada yang menyalahkan bosnya, ada yang menyalahkan orangtuanya krn tidak ninggalin warisan yg tak kalah menariknya ada yg nyalahin dirinya karena kenapa ia nganggur saja, ya mau ngambing hitamkan siapa karena dia nganggur?
Semua masyarakat kita tahu bahwa akhir2 ini pemerintah orde sekarang saya namakan ORDEBATU saja ya, hobynya menaikan BBM, yg akhirnya cendeung rakyat kecil seperti kang mugi ini jadi korban , yah korban kebijakan pemerintah walaupun slogan yang mereka teriakan “kelak masyarakat miskin yang menikmati kebijakan trsbt,
Yah memang menikmati, tapi.. rasanya perih Pak! Jadi selamat menikmati saja wong kita ini Cuma penumpang kok, segala sesuatu itu kan terserah yang pegang kemudi to?
Penumpang itu terserah mau teriak2 pake microfon juga haknya kan, mau kritik atau mau loncat dari gerbong juga boleh kalo tidak betah
“Tapi ya kebangetan banget yang jadi sopir, jika semua suara penumpangnya tidak salah satupun yang terdengar di kuping jangan2 telinga sopirnya disumbat handsfree jadi keenakan nikmati perjalananya, tapi apakah yg duduk dibelakangnya tidak mengingatkan atau setidaknya menjewer telinganya agar sesekali melihat spion ke penumpang biar tahu hiruk pikuknya kegerahan para penumpang krn dicabutnya AC gara2 BBM naik, mungkin tidak dalam benak kalian yang duduk dibelakang sopir juga ikut mainin ke gerahan penumpang?,”
Kita tentu tidak bisa begitu saja melepas sejarah yang mana pada era Negara kita jaya Negara kita dihormati oleh bangsa2 lain di dunia, dari segi apapun budaya , Sosial, bahkan Agama sampai SDM dan bidang olahraganya contohnya badminton & bola pernah menDunia kita tentu bangga dong dimana alam dan kualitas iklimnya yang banyak mengundang warga asing sampai penasaran dengan INDONESIA, tetapi dengan kebanggaaan inilah kita terlena dan terlupakan akan kedengkian mereka2 yang melihat Negara ini makmur, Negara ini indah panoramanya dan mereka tidak ingin melihat Bangsa ini berkembang maju, baik Budayanya maupun pemikiran rakyatnya , saya paling tidak setuju jika ada komentator di sosmed2 yang selalu salahkan SDM kita masih kita rendah,..rendah dengkulmu, Baca sejarah bung! Jangan bandingkan otakmu yang sekarang pinter karena mampu belajar dari Luar,teori yg digunakan serba luar,beraninya sekarang membandingkan serba luar semua maunya luar negri, dan kalianlah akhirnya yang termakan ilmu,hukum dan undang2nya dari luar padahal…
justru orang luar itu dengan licik belajar menganalisa bagaimana Indonesia & tradisinya dan yang paling di incar mereka pelajari bagaimana sumber daya alamnya yang amat melimpah ini.
Kita pernah mempunyai Dua generasi pemimpin yang ditakuti bangsa2 lain soekarnao & soeharto “proklamator dan macan asia” terlepas dari dari opini buruk dari keduanya yg jelas kita patut bangga dari merekalah ada perubahan yang bisa rakyat rasakan, biarkan sejarah yg bicara.
Dan mari kita kebelakang jauh sebelum era orla dan orba semasa gajahmada hidup cikal bakal Indonesia, bagaimana merumuskan kitab udang2 bgaimana mengatur kerajaan dan bagaimana sdm rakyatnya bahkan tehnology zaman dulu kita ini,
menurut pak kh.agus sunyoto dlm bukunya “atlas walisongo”,arsitek kita sudah melampui arsitek dunia, kita tahu candi2 yang megah apakah apakah itu bikinan orang asing?
Bahkan pra sejarah tehnologi kekaisaran china mampu membuat perahu besar untuk mengarungi samudera, namun mereka masih takjub dengan kita karena kita ,mampu membuat kapal yang jauh lebih besar lagi bahkan mereka menyebutnya Bahtera krn jaman dulu hanya ada satu2nya kapal terbesar berlayar dan itu produksi moyangmu.
Coba lihat juga dimusium2 megahnya istana2 Nusantara Benteng2 dan bangunanya, kalian pikir peninggalan kompeny belanda?
Justru colonial kompeniylah awal pemutar balikan sejarah, semuanya dirubah untuk kepentingan, ampai Hukum dan undang2 yang sekarang kita pakai juga termasuk Edisi kompeny. Nanti lain kali kita bahas…
Yang jelas kita pikirkan dulu nasib kang mugi sekarang ini agar tidak jauh tertindas, paling tidak jangan ada kebijakan pemerintah sekarang ini untuk membuat “minimarket angkringan”, bisa2 nasibnya gulung tikar akibat selera ngopi tahlel harus di mall2 yg identik dengan luar.
Neo kapitalis jahatnya memang sudah luar biasa bagi kang mugi, bagaimana tidak dulu buka warung sembako didepan rumah saja untuk memenuhi kebutuhan para tetangga ,mampu menyekolahkan anak2nya , walaupun banyak tetangga yang pada ngutang tapi bisa saja menuhi kebutuhan ekonomi dan dengan budaya ngutang justru mengikat hubungan silaturrahmi para tetangga, tapi sekarang dihancurkan oleh tumbuhnya minimarket2 yang menjamur sampai ke pelosok2 desa,..mau cari makan apa coba kita ini sebagai pedagang kecil, nah sekarang bangkrut beralih ke warung angkringan istri saya jualan nasi kucing, masih saja terancam adanya kafe-kafe serba luar itu,..asu tenan.
“sabar kang,..yang tenang presidenmu kan lagi setting kartu sabar, sebentar lagi sampean pasti kebagian .
“Nthoth!,.. janji saja melulu, mana ada pemimpin sekarang yang perhatian sama rakyat kecil, yang ada mereka urusi golonganya, partainya dan keluarganya masing2,..apa sampean tidak nonton TV”.
Bahasa kang mugi makin keras dan semangat 45 jika disinggung presiden sekarang ini, ntah dulu dia jagoin siapa waktu pilpres, saya coba menenangkan..
“begini kang, TV itu kan hasil dari produk kapitalis juga jadi jangan terlalu dimakan mentah2 kalo nonton berita, la wong mereka itu pemain senetron semua kok, mau berakhir kayak apa ya mereka ada yang gaji, smpean beli TV itu buat sekedar hiburan saja, biarkan presidenmu dengan Istananya bermain, saya sampean dan yang lain ini jangan takut kang menghadapi kondisi apapun, simbah2 kita ini sudah mengajarkan semua, walaupun digoncang lindu/gempa, diterpa badai topan dihantam ombak sunami kita tidak akan lari kang,..pasang dada malah, biar mereka obok2 akidah, biar mereka garong alam kita , biarkan mereka klaim karya2 kita, tetapi mereka tidak bisa ambil pemikiran kita, mereka tidak bisa ambil ilmu kita nenekmoyang, dan yang penting mereka tidak bisa ambil Iman kita kang, kita akan bikin lagi sejuta dua juta bahkan semilliar karya2 kita, kita akan bangun lagi peradaban nenek moyang kita, kita akan Goncangkan Dunia lagi kang, jangan kuatir kita akan benahi Bangsa ini lagi karena saya yakin bobroknya atau hancurnya Negara ini di dalam Dada kalian masih tersimpan Garuda dan ideologinya, di dalam Dada kalian masih tersimpan Garuda yg sedang tumbuh sayap2nya, “biarkan materi negaramu hancur lebur karena pemimpin dholim tapi jangan takut, hancur satu maka kalian akan membangunya seribu lagi,”
“dipikirnya kita takut kalo Negara ini bubar,..serentak mereka jwb”ENGGAK!!(di ankringan jawabanya kompak), kita ini nggak punya presiden nggak masalah, nggak punya pemerintah nggak masalah,..lha wong mereka kerjanya Cuma merepotkan saja kok, kita gaji mereka itu agar hidup kita ini nyaman, tentram sesuai dengan falsafah kenegaraan dan kerakyatan yg diciptakan, bukanya mengancam masa depan kehidupan kita kayak gini”,
Inikah jenis luapan emosional suara2 tanpa microfon di ankringan, dari balik dada mereka berteriak jadi tidak ada yg mendengar, mereka bercengkrama dengan nurani kopi angkringan, mereka tidak percaya dengan wakilnya disenayan, mereka muak basa-basinya janji pemimpin, itulah sedikit hak-haknya yg menemani sruputan kopi jahe dan rokok kretek, dan itupun masih mau di larang haknya untuk merokok,…masih banyak masalah harus dibenahi di Negara ini yg perlu di utamakan, jangan menciptakan masalah baru yg belum tentu memihak kaum menengah ke bawah.
Matahari memerah di ufuk barat, suara adzan magrib mulai terdengar,..kang mugi menyiapkan lampu buat warungnya dan kami satu persatu mengakhiri obrolan yang nggak jelas ini, untuk menuju yang Maha jelas memenuhi perintah-Nya yang jelas dan tujuan-Nya yang jelas, sang Maha Raja, Maha Presiden dari seluruh makhluk penduduk bumi ini.
Saya membatin, “ya Allah inikah cara-Mu untuk ingatkan kami kembali teringat pada-Mu”.
BATIKWONK
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
[JAKARTA] Tidak terasa empat tahun sudah Pusat Batik Nusantara (PBN) hadir di mall Thamrin City yang berlokasi Jl Keb...
-
Gus Dur mengajak Kiai Agiel jalan-jalan untuk mencari seorang wali. Kemudian Kiai Agiel bertemu seseorang yang memakai surban tinggi sedan...
-
Kota Pekalongan adalah salah satu kota di pesisir pantai utara Provinsi Jawa Tengah. Kota ini berbatasan dengan laut jawa di utara, Kabup...
-
berangkat dari kampung halaman yg 75% masyarakatnya pengrajin batik, mencoba memasarkan produk kreatifitasnya keluar daerah, memang sekarang...
-
Galery Batik BTM Bogor Salah satu dari mall di kota hujan yang terkenal dengan kujang dan talasnya itu kami meramaikan nuansa Batikdi ...
-
Galery Batik Lantai 3 di BTM ramayana Bogor penuhi kebutuhan masarakat bogor dan sekitarnya dengan berbusana Batik, untuk memanj...
-
KISAH IBU DEWI LANJAR DAN IBU RATU KIDUL Secara pandangan umum, mereka berdua bagian dari kemusyrikan agama. Bahkan tak sedikit yang menga...
-
Diceritakan pada jaman dahulu disuatu tempat Kota Pekalongan hiduplah seorang putri yang sangat cantik jelita, sampai sekarang masih menj...
-
Secara fakta, Ibu Ratu Kidul, adalah penguasa laut Selatan, dan secara garis kepemimpinan, Ratu Kidul yang dimaksudkan disini, bukan stat...
-
Beberapa waktu lalu aku membaca satu kitab tentang ciri kelompok khawarij sepanjang masa... Memang, di zaman ini tidak ada kelompok da...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar