Selasa, 05 Desember 2017

proses batik cap/cetak lilin

Proses batik cap/cetak lilin alat cantingnya dan wajan. Kalau dalam batik cap digunakan canting yang cara kerjanya mirip dengan stempel. Wajan yang digunakan pada batik cap mempunyai bentuk pipih dan datar, tidak seperti wajan pada batik tulis yang mempunyai bentuk cekung dan bundar. Canting Cap (stamp cap) Canting Cap (stamp cap) Kompor dan wajan cap Kompor termasuk alat utama dalam proses membatik dengan canting cap maupun tulis. Kompor berfungsi untuk mencairkan atau melelehkan lilin (malam). Selanjutnya pada wajan yang digunakan untuk membatik cap diletakkan kain goni di atas permukaannya, tujuannya agar cairan lilin malam dapat menempel secara merata pada penampang canting cap. Meja Batik Cap Meja Batik Cap Meja cap yang digunakan dalam membuat batik cap terbuat dari kayu, yang pada bagian permukaan meja dilapisi dengan busa (spoon) yang sudah dilapisi dengan plastik perlak untuk mengoptimalkan hasil cap-capan dan sekaligus menghindari agar malam tidak lengket pada meja maka busa (spoon) harus dalam keadaan basah. Susunan lapisan meja batik cap Susunan lapisan meja batik cap Cara Melakukan Pengecapan Disain pola canting cap selalu dirancang dengan susunan pola agar satu sisi canting cap menyambung dengan sisi lain bila dicapkan. Sehingga nantinya pola batik yang dibuat bisa menyambung (menyatu). Secara teknis disini akan dijelaskan bagaimana tahapan atau langkah yang harus diperhatikan pada saat mengecap secara urut sebagai berikut : 1. Sebelum untuk mengecap canting cap ditempelkan pada lembaran kain goni yang telah dipenuhi lelehan cairan lilin malam. Fungsi kain goni disini adalah agar cairan lilin malam dapat menempel pada penampang atau permukaan canting cap secara merata. Sebagai catatan usahakan agar nyala api kompor tidak terlalu besar atau panas yang dapat mengakibatkan lilin malam terlalu panas dan mudah menetes atau mleber pada kain sebelum dilakukan pengecapan. Canting cap ditempelkan pada kain goni yang ada di malam Canting cap ditempelkan pada kain goni yang ada di malam 2. Agar cairan lilin malam tidak banyak yang terangkat dalam permukaan canting cap yang dapat mengakibatkan hasil cap-capan kurang sempurna maka canting cap dikibaskan ke atas wajan. Dengan demikian cairan lilin malam yang berlebihan tersebut akan kembali ke wajan. 3. Bantalan yang terbuat dari busa dilapisi plastik tebal atau perlak yang selalu dibasahi agar lembab. Pada jaman dulu bantalan ini terbuat dari karung goni yang diisi sekam (dedak) dan di atasnya dilapisi kupasan batang pohon pisang sebagai peredam panas, sehingga cairan lilin malam cepat mengering. 4. Proses pengecapannya relatif mudah dan sederhana, namun perlu ketelitian. Garis cap yang satu dengan yang lain harus ketemu agar rapi dan tidak berantakan. Caranya yaitu kain mori diletakkan diatas meja cap kemudian canting cap yang sudah terkena malam langsung dicapkan ke kain. Pengecapan bisa dilakukan dari pinggiran kain maupun dari tengah kain. Tergantung motif yang akan dibuat, satu motif atau lebih dari satu motif Menyusun motif batik cap Menyusun motif batik cap 5. Untuk memberi tekanan agar motif canting cap menempel pada kain mori secara merata, perajin sering memukul dengan tangan kirinya. Kekuatan tekanan ini didasarkan pada pengalaman. Memukul tangan yang memegang cap dengan tangan yang lain agar malam dapat rata menempel Memukul tangan yang memegang cap dengan tangan yang lain agar malam dapat rata menempel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer