Hadirnya PBN merupakan bagian komitmen dari Thamrin City yang berlokasi 100 meter dari Bundaran Hotel Indonesia itu untuk mengangkat batik yang merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia.
Chief Marketing Officer Comercial IB Kusumajati mengemukakan PBN awalnya hanya beroperasi setiap hari Jumat sampai Minggu. Kemudian berkembang menjadi dari hari Rabu hingga Minggu.
"Karena melihat tingginya animo masyarakat terhadap produk batik, serta dengan semakin dikenalnya zona Pusat Batik Nusantara di Thamrin City, kini zona itu dapat dikunjungi masyarakat setiap harinya," kata Kusumajati di Jakarta,
Ia menjelaskan dalam Hari Ulang Tahun ke-4 ini, PBN mengusung tema "Wujudkan Batik Menjadi Trend Dunia". Harapannya, batik sebagai warisan budaya Indonesia dapat menjadi sesuatu yang sangat dihargai, dikenal bahkan menjadi trend dan Kebanggaan serta dicintai oleh seluruh lapisan masayarakat dunia.
R.syulaiman salah satu pengrajin Batik wonk asal Pekalongan mengatakan bahwa telah memasuki tahun ke empat membuka usahanya di Thamrin City ini. Menurutnya, perkembangan usahanya cukup baik.
Sementara itu, pada puncak peringatan HUT Pusat batik Nusantara Glen Hendra Gunadirdja selaku CEO Thamrin City dalam sambutannya mengatakan bahwa sejak dirintis empat tahun yang lalu, hingga saat ini tidak kurang dari 1200 pedagang batik telah bergabung. Hal ini menjadikan Thamrin city sebagai pusat perbelanjaan yang terbanyak dan terlengkap di Indonesia dalam hal jumlah pedagang maupun jenis variasi batik.
“Disini dapat dijumpai batik dari berbagai pelosok nusantara, mulai dari Batik Yogya, solo, Pekalongan, Madura, Cirebon dan Lasem” .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar