Dari tadi malam habis magrib sampai pukul 01.30, bersama2 sejumlah aktifis dari berbagai daerah, kami berdiskusi ringan ttg negeri ini.
Sesuai kebiasaan dan hobi, saya suka menuliskan kembali beberapa hal yg menjadi topik, substansi dan hasil diskusi.Mengenai topik, karena diskusi santai, topiknya meloncat2, ngalor ngidul, meski masih di seputaran nasib bangsa ini ke depan.
Mayoritas teman yg berasal dari daerah memiliki kesamaan dlm memprediksi eksistensi NKRI. Menurut mereka ga bakal bertahan 10 thn lagi
Ada bnyk hal yg menjadi dasar analisa mereka knp NKRI ini akan bubar dlm 10 thn ke depan. Kesenjangan sosial ekonomi & kesejahteraan rakyat.Kemuakan/kehilangan kesabaran rakyat di daerah (pulau) tertentu melihat perilaku elit Jakarta&daerah yg mrka anggap sbg bagian dr elit JK
Sebagian Pejabat2 di daerah seperti gub, bupati atau walikota lbh banyak habiskan waktu mereka di Jakarta drpd mengurus rakyatnya di daerah.
Ketidakhadiran pejabat tsb makin meningkatkan rasa frustasi warganya yg setiap saat bergulat hadapi masalah2 hidup yg tak kunjung teratasi.
Persoalan utama rakyat di daerah, terutama luar jawa adalan kehancuran infrastruktur, jalan, jembatan, irigasi, listrik, sekolah, RS dll, Rakyat di daerah sulit mendapatkan pelayanan kesehatan, obat2an, petugas medis (dokter, bidan, perawat), sanitasi (air bersih, WC, KM) dll,Jalanan yg rusak selain menyebabkan akses transportasi keluar masuk desa yg sulit, juga akibat sulitnya pemasaran produk2 pertanian.
Jalanan yg rusak jg sebabkan membengkaknya biaya transportasi hasil bumi, perawatan kendaraan (motor/mobil), kesulitan bahan pokok, BBM dll.
Sejak 5 thn terakhir infrastruktur di daerah banyak yg rusak dan tdk diperbaiki. Jgn berharap ada pembangunan infrastruktur baru. Nihil.
Jangan mengharapkan adanya pembangunan moda transportasi Kereta Api. Hny di Jawa dan Sumatera, Moda KA itu tersedia. Di luar itu ? Nihil..Di Sumatera sarana transportasi KA bukannya makin maju, malah makin mundur. Tdk ada penambahan 1 meter pun rel KA baru. Berkurang. Susut.
Sementara itu, jalan lintas sumatera (barat, timur, tengah) kian hancur. Tidak ada perawatan, apalagi peningkatan kualitas jalan, Sementara itu kerusakan jalan semakin parah disebabkan volume lalu lintas truck2 besar pengangkut barang, hasil hutan, tambang & perkebunan,
Sulit dipercaya jika tdk mengalami sendiri bgmn kualitas jalan lintas sumatera dari tahun ke tahun semakin hancur. Entah kemana hasil pajak.Entah kemana hasil kekayaan alam sumatera, kalimantan, sulawesi dan papua itu menguap. 68 thn RI merdeka tdk bermakna. Tdk hasilkan apa-apa,Warga lokal atau daerah setempat kian hari hanya menyaksikan munculnya kebon2 baru, hutan yg dibabat habis, bumi yg dikeruk isinya dst.
Semua usaha besar yg masuk ke daerah2 tsb tdk bawa kesejahteraan yg berarti bagi warga sekitarnya. Warga hny jadi penonton saja, Rakyat di daerah2 luar jawa tsb tidak mengerti apa itu PDB, IPC, pertumbuhan ekomoni dst. Yg mereka tahu, hidup mrka tdk berubah lbh baik.
Kehidupan yg lebih baik, glamour, modern, kemewahan, hedonisme dll hny mrk ketahui dan saksikan via siaran TV yg mereka tonton setiap hari, Mereka juga saksikan bgmn TV mempertontonkan berita2 korupsi uang negara dlm jmlah yg sulit dicerna akal mereka.
Sungguh panjang ceritanya jika diuraikan semuanya. Singkatnya, rakyat di daerah masih banyak menderita, jauh beda dgn kehidupan seperti di TV
Diskusi menjadi menarik ketika mulai membahas mengenai tujuan kita bernegara. Utk apa kita bernegara ? Jawabnya : utk capai hidup sejahtera, Tidak ada lg pancasila sbg perekat bangsa. Tdk ada lagi rasa senasib sepenanggungan sbg 1 bangsa. Di sana sejahtera, disini susah menderita, Lalu utk apa kita masih mau dan ikhlas terikat dalam satu bangsa ? Hanya sia2 belaka. Tdk ada guna kita mengaku berbangsa 1 bangsa Indonesia .
Di berbagai daerah perbatasan, ketersedian kebutuhan dan kepedulian pelayanan malah diberikan oleh bangsa lain seperti malaysia,Mulailah terbersit, lalu terbisik dan kemudian terucap : bagaimana jika kita, luar jawa merdeka saja ? Kaget, namun mengusik hati & fikiran, Diskusi menghangat, mengkaji perspektif2 yg mencuat. Jika luar jawa merdeka, merdeka sbg apa ? Negara baru atau bergabung dgn negara lain?...
Jika sumatera atau kalimantan atau sulawesi menyatakan kemerdekaannya masing2 atau bersatu menyatakan merdeka, bgmn reaksi Jawa ?
Dapat dipastikan hanya hitungan hari saja negara yg baru proklamasikan kemerdekaanya itu pasti lenyap ditumpas TNI yg dikomado Jawa, Bukan menjadi negara baru yg merdeka sbg pilihannya. Hny bikin makin susah dan merana. Lalu ?... Dari teman yg berasal dari Aceh dan Riau dengan yakin menyampaikan pendapatnya : sumatera, kalimantan atau sulawesi tdk perlu merdeka,..Sumatera, kalimantan, sulawesi cukup menyatakan tekadnya utk bergabung dengan Malaysia !! Edan !! Gila !!,..Sumatera, kalimantan dan jika mau sulawesi menyatakan bergabung dgn Malaysia dan membentuk negara baru : Melayu Raya ! Edan !.
Jika SKS (sumatera, kalimantan, sulawesi) menyatakan diri bergabung dgn Malaysia utk wujudkan Melayu Raya, apa yg bisa diperbuat Indonesia?..
Hitung2an di atas kertas dan realitasnya, Pemerintahan RI di Jawa tdk akan bisa berkutik melawan Melayu Raya. Militer atau pun politik, Sesuai analisa saya tahun lalu dan analisa Dirut Pertamina, jika RI perang dgn malaysia atau Spore, hanya dlm 7-30 hari RI akan kalah.RI kalah karena tidak punya cadangan minyak /BBM utk menggerakan mesin2 perang RI. Stock BBM nasional sangat terbatas, Secara resmi, depo2 BBM RI maksimal hny tampung dan simpan stok BBM utk 22 hari. Faktanya hny 14-16 hari saja. Gawat.
Negara lain seperti Malaysia dan Spore punya stock BBM utk kebutuhan min 1 tahun. Korea bahkan sampai 2 thn. Mana bisa perang tanpa BBM, Bgmn dgn dukungan malaysia? Jika SKS bertekad bulat pasti malaysia mendukung. Dari 28.3 juta penduduk Malaysia, 7 juta berasal dari SKS, (sumatera, kalimantan, sulawesi).
Hubungan saudara serumpun Malaysia dan SKS itu sangat erat. Tdk ada perbedaan suku, etnis, budaya dll. Identik. Hayoooo ! Hehe...
Bahkan ada tradisi elit2 politik di Malaysia, setiap ada pilihan raya (pemilu) tokoh2 UMNO, PAS (partai islam melayu) dll sowan ke sumatera, Tokoh2 UMNO, PAS dll bersilaturahmi dgn tokoh2 adat dan pemuka masyarakat sumatera utamanya aceh, riau dan sumbar utk minta restu/dukungan,Bagi sebagian besar rakyat sumatera dan kalimantan, rakyat malaysia itu banyak yg masih saudara, sanak keluarga. Klop dah hehe...
Jika para pemuka adat, ulama, tokoh masyarakat kedua rumpun tsb sdh bersepakat, SKS bergabung dgn Malaysia = Melayu Raya = Nyata ?
Apakah terwujudnya Melayu Raya ini mungkin terjadi ? Sangat mungkin. Apakah militer dan diplomasi Jawa bisa mengatasi ? Tidak.
Satu2nya yg bisa mengubur mimpi Melayu Raya ini hanya jika Jakarta mau MULAI SERIUS peduli pada nasib & kesejahteraan rakyat SKS.
Maka, seperti prediksi william liddle, anderson dll, masa depan Indonesia adalah negara yg terpecah dan terbagi, Atau seperti kata Taufiq Ismail, penyair ternama kita : Masa depan Indonesia adalah pulau jawa yg tenggelam …,
Apakah embrio Melayu Raya (semenanjung melayu, kalimantan, sulawesi dan sumatera) sdh mulai ada? Sudah. Malah sdh mau jadi kenyataan…
Seorang peserta diskusi aktivis dari Aceh, cucu tokoh terkemuka di Aceh menegaskan bhw pembentukan Negara Melayu Raya hny tinggal waktu saja.Jika rakyat SKS sdh sepakat, Malaysia diyakini dgn tangan terbuka menerima bergabungnya SKS ke dalam The Great Malay ini.
Sebagai penganggum Bung Hatta dan cita2 perjuangannya, tentu saja saya menolak gagasan ini. Itu mengkhianati the founding fathers, Namun, mayoritas teman2 diskusi mematahkan pendapat saya bhw cita2 the founding fathers harus dilihat dlm perspektif dan konteks kekinian, Konteks dan perspektif kekinian itu fakta bhw NKRI ini sdh kehilangan “Ruh-nya” ketika SKS dieksploitasi tnp kesejahtraan rakyatnya,
NKRI sdh kehilangan ruh-nya ketika sistem demokrasi ala amerika ditiru bulat2 tnp disertai penegakan hukum dan adopsi nilai/kearifan lokal, NKRI kehilangan ruh-nya ketika demokrasi hny jadi alat dan legitimasi bagi kapitalis2 utk terus berkuasa menindas rakyat, NKRI telah kehilangan ruh-nya ketika para musuh2 bangsa dan kolaboratornya dgn mudah tunggangi hukum dan demokrasi utk menindas rakyat.
Mereka dgn mudah permainkan, tunggangi hukum dan berkuasa ekploitasi semua SDA RI utk kepentingan pribadi dan kelompoknya, Mereka adalah para neokolonial baru yg berbangsa dan berwarganegara yg sama dgn kita tapi punya tujuan yg berbeda,Mereka adalah para musuh rakyat SKS yg puluhan tahun menderita. Dari regim suharto ke regim antek amerika. Sami mawon, sama saja.
Wacana Melayu Raya adalah solusi korektif pada penguasa yg menyimpang. Yg mengirim sinyal bhw perlawanan rakyat SKS yg tertindas itu msh ada, Saya mendebat lagi wacana Melayu Raya ini. Saya kedepanpan nasionalisme dan partiotisme Indonesia yg menggelora di dalam dada .
teman-teman saya menjawab dengan sederhana : nasionalisme, patriotisme adalah rasa kepedulian thdp rakyat yg menderita,
Patriotisme dan Nasionalisme adalah kepedulian kita terhadap rakyat yg menginginkan hidup makmur, sejahtera dan bahagia !
terimakasih salam MERDEKA!!
*sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar